Kandidat Capres AS dari Partai Republik, Donald Trump. | (Reuters/Lucy Nicholson) |
Pernyataan kandidat capres dari Partai Republik ini muncul setelah Pentagon mengajak Moskow menormalkan ketegangan di kawasan Baltik.
Pada pertengahan April 2016, dua pesawat jet tempur Su-24 Rusia bermanuver 50 kaki di atas kapal perang USS Donald Cook di kawasan Laut Baltik.
Jet tempur Rusia pada Jumat pekan lalu kembali bermanuver dengan mencegat pesawat mata-mata AS, RC-135 di wilayah udara internasional di Baltik. Pentagon menyebut, pilot jet tempur Su-27 melakukan manuver “barrel roll” dengan jarak 25 kaki atau sekitar 7,6 meter di depan pesawat RC-135.
Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Laksamana John M. Richardson, mengatakan “pertemuan” jet tempur Su-24 Rusia dengan kapal perang USS Donald Cook di Laut Baltik bukan niat Rusia berbuat buruk. Dia meyakini, pilot tempur Rusia bermaksudmengirim sinyal, bukan memprovokasi.
Pernyataan Richardson itu justru menjadi bahan bagi Donald Trump untuk mengecam Pemerintah Obama yang dia anggap lemah.
”Biasanya, seorang Obama, akan menelepon Putin dan berkata, 'Dengar, tolonglah kami, jangan lakukan itu, hentikan itu’. Tapi kita tidak memiliki jenis presiden seperti itu.Dia (Obama) bisa keluar bermain golf atau sesuatu yang lain,” sindir Trump.
”Dan jika itu tidak berhasil, saya tidak tahu. Anda tahu, pada titik tertentu, ketika pengisap itu datang pada Anda, Anda harus menembak,” ujarnya mengacu pada jet-jet tempur Rusia.
”Anda harus menembak. Maksud saya, Anda harus menembak. Dan itu memalukan.Memalukan. Ini adalah total kurangnya rasa hormat untuk negara kita dan itu totalkurangnya penghormatan terhadap Obama. Yang seperti yang Anda tahu, mereka tidak menghormati,” lanjut Donald Trump, seperti dikutip Russia Today, Selasa (3/5/2016).
No comments: